Manusia sentiasa berdepan dengan ancaman
musibah. Kita selalu saja mendengar berita tentang musibah (bencana) yang
berlaku di serata dunia. Alam seolah-olah begitu murka dengan keserakahan umat
manusia yang dengan rakus mengeksploitasinya tanpa henti.
Dalam al-Quran dijelaskan bahawa
musibah-musibah adalah merupakan ketentuan (takdir) yang telah digariskan oleh
Allah SWT.
Firman Allah SWT yang bermaksud: "Katakanlah:
Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh
Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang yang
beriman harus bertawakal". (Surah at-Taubah, ayat 51).
Pada ayat ini, Allah menegaskan bahawa
setiap peristiwa yang terjadi semuanya telah digariskan Allah. Dan hanya kepada
Allah, kita berlindung.
Mengapakah Allah menimpakan bencana kepada hamba-Nya,
hamba yang mengimani dan menyembah-Nya dalam ajaran yang benar dan hak? Mengapa
bukan orang-orang kafir saja ditumpaskan dengan bencana?
Jawabnya adalah kerana di sebalik setiap
takdir, pastilah terdapat makna yang tersembunyi. Ini termasuklah dalam
beberapa musibah yang melanda kita. Dan bagi yang tertimpa musibah,
setidak-tidaknya dapat memetik hikmah atas apa yang menimpa mereka.
Mereka yang lolos dari bencana adalah
orang-orang yang beruntung kerana masih sempat ditegur oleh Allah SWT. Mereka
yang lolos masih diberi kesempatan oleh Allah untuk memperbaiki kualiti
ketakwaan, keimanan dan hidupnya.
Mereka masih sempat meminta keampunan
kepada Allah SWT atas segala kesalahan yang mereka lakukan serta berbuat
kebajikan sepanjang sisa hidupnya untuk menghapuskan dosa.
Sesungguhnya, bencana menjadi teguran bagi
mereka yang selamat, demikian pula bagi mereka yang berada jauh dari tempat
kejadian. Orang-orang yang tidak terkena bencana, mendapatkan cubaan dari kesan
bencana. Mereka yang selamat (senang) berkewajipan menolong yang kepayahan.
Mereka yang hidup berkewajipan menyelenggara-kan jenazah bagi yang meninggal.
Mereka yang masih memiliki banyak harta,
berkewajipan memberi makanan dan pakaian serta menolong dengan segenap
kemampuan kepada mereka yang kehilangan segalanya.
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Barang-siapa
melepaskan kesusahan seorang muslim dari kesusahan dunia, Allah akan melepaskan
kesusahannya pada hari kiamat; barang siapa memudahkan seorang yang mendapat
kesusahan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat; dan barang
siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan
akhirat; dan Allah selalu akan menolong hambanya selama ia menolong saudaranya."
(Hadis riwayat Muslim).
Dalam hadis yang lain Nabi SAW bersabda
yang bermaksud: "Hak seorang Muslim atas seorang Muslim yang lain ada
enam. Di antara para sahabat ada yang bertanya: Apa saja ya Rasulullah? Baginda
menjawab: Bila kamu berjumpa dengannya ucapkan salam. Jika ia mengundangmu,
penuhilah. Jika ia meminta nasihat kepadamu, nasihatilah. Jika ia bersin dan
memuji Allah hendaknya kamu mendoakannya, dan jika ia sakit jenguklah, dan jika
ia mati hantarkanlah jenazahnya.” (Hadis
riwayat Muslim)
Bencana juga adalah teguran Allah SWT kepada
orang-orang beriman yang lalai menjalankan perintah-Nya. Kita selalu saja tidak
dapat memperbaiki diri, sikap dan perbuatan. Padahal bencana yang terjadi ini
adalah akibat dari perbuatan dan helah kita sendiri sebagai bangsa.
Jika alam di negeri kita rosak, siapakah
yang merosakkannya? Tentu kita sendiri yang menjadi puncanya.
Firman Allah SWT yang bermaksud: "Telah
nampak kerosakan didarat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Surah ar-Rum, ayat 41).
Adapun bagi kita semua, rentetan musibah
yang terjadi hendaklah menjadi tazkirah (pengingat) bahawa bencana tersebut
dapat terjadi ditempat kita jika Allah SWT menghendaki.
Seharusnyalah kita selalu berdoa,
bertaqarrub dan beristighfar semoga Allah SWT selalu menganugerahkan
keselamatan dan keampunan bagi kita semua.
Peringatan daripada Allah yang berupa
bencana menunjukkan Allah masih sayang kepada hamba-hamba-Nya dan menghendaki
mereka untuk kembali ke jalan yang diredai-Nya.
Sesungguhnya, kerosakan alam selalu
mengakibatkan kerugian bagi warga di sekelilingnya, terutama rakyat kecilnya.
Siapa yang lebih kuat harus melindungi yang
lemah. Siapa yang berkemampuan harus menolong yang sedang dalam kesusahan dan
siapa yang selamat harus bersedia menolong yang terkena musibah.
Kita semestinya merasa takut jika tidak
menolong, padahal kita mampu. Kita semestinya merasa malu kepada Allah jika
tidak membantu mereka yang sedang kesusahan, padahal kita sedang banyak
memiliki kelonggaran.
Dengan berbuat demikian, maka umat akan
bersatu dan kesatuan umat Islam akan semakin kukuh selepas berlalunya bencana.
Sedarlah bahawa selalu ada hikmah di balik setiap kejadian yang tampak
mengerikan. Sesungguhnya, bencana
merupakan ujian bagi umat Islam.
Gambar sekadar hiasan.
No comments:
Post a Comment